(Foto Penulis) |
Di suatu kota hiduplah Magapai tumbuh dari keluarga yang sederhana, hidup dan dibesarkan dalam kehangatan seorang mama. Magapai telah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas (SMA) kini akan melanjutkan perguruan tinggi.Karena situasi covid-19 juga persoalan Papua yang memanas membuat Magapai mengambil keputusan untuk melanjutkan kuliahnya di Jayapura. Sebelum satu hari berangkat dia dibekali uang untuk masuk kuliah juga nasehat dari orangtuanya ,waktu terus berlalu tanpa disadari hari keberangkatan sudah tiba.Orangtuanya memberi salam berpisah, tanpa pikir panjang Magapai bergegas berangkat ke Jayapura menggunakan kapal laut.
Sampai di Jayapura Magapai dijemput kakaknya mereka bergegas pulang ke asrama Nabire padang bulan abepura.Besoknya tanpa pikir panjang Magapai mendaftarkan dirinya di Universitas Sains danTeknologi Jayapura (USTJ).Seiring berjalannya waktu Magapai mulai mengenal kawan-kawan baru dikampus,Magapai juga sering ikut dengan teman-temannya ke tempat tinggal mereka.Sampai suatu hari Magapai dalam perjalanan pulang ke tempat tinggalnya bertemu teman lamanya Ata, terjadi percakapan diantara mereka:
Magapai : ''Selamat sore Ata,’’ tegur magapai sambil menggerakkan tangannya beri salam.
Ata : ''eee yuma ko bisa disini tuu.’’
Magapai : '' iyoo z habis kerja tugas dari teman pu asrama nii bru mo balik ke asrama nii,’’
(sambil menggerakkan tangan beri salam pada temannya Ata yang duduk disebelah Ata).
Magapai : '' iyoo sudah Ata z pulang dulu.
Ata : ''iyoo sudah daa Yuma.''
Sewaktu dalam perjalanan pulang Magapai penasaran dengan perempuan yang tadi duduk disebelah Ata. Magapai menanyakan kepada temannya yang kebetulan bersamanya.
Magapai : ''Eko ko kenal perem yang tadi tuu ka yang duduk sebelah Ata tu.’'
Eko : '' ohh itu z pu teman kami satu SMA.''
Magapai : '' Adoh kawan z suka dia demi z boleh minta dia pu nomor hp ka !.''
Eko : ''ahh sip kawan tapi sabar dulu eee z bilang de supaya de juga tau kalau ko ada minta nomor untuk kenal de lebih dalam.’’
Magapai : ''ahh siap kawan z tunggu dia pu jawaban.''
Malam yang sunyi dihampiri angin malam yang menghembus dari berbagai arah seakan-akan menjadi informen bahwa Magapai akan mendapatkan nomornya dan mengenal lebih dalam hingga menjadi pacarnya hahahah.Malam yang terasa panjang membuat Magapai tidak tenang ,hari berganti hari kian berlalu Magapai semakin fokus dan menghabiskan banyak waktu di kampus, asrama hingga organisasi.Disaat magapai lagi santai atau menyendiri selalu terbayang wajah wanita kemarin masih membekas di hatinya.Tanpa pikir panjang Magapai langsung telpon temannya Eko untuk menanyakan informasi mengenai wanita yang membuat hatinya bergetar.
Magapai : ''Halo Eko.''
Eko : '' weee kawan bagaimana.''?
Magapai : ''bahhh wan ko pu teman SMA tuu gimana.''?
Eko : '' ohh syg kawan de pu nomor ini ,de bilang suu punya pacar jadi kalau komunikasi sebatas teman saja.''
Dengar jawabannya sempat membuat hati Magapai resah dan putus asa.Tapi itu bukan ujung dari perjuangan wanita idamannya.Magapai sudah terlanjur hanyut dalam rasa suka yang mendalam hingga hampir terjebak dalam cinta.Sepanjang malam Magapai selalu membayangkan akan kecantikan wanita itu bodinya yang pas-pasan senyumnya yang manis membuat magapai tidak berhenti dalam hangatnya mimpi untuk memilikinya.Dibawah sorenya langit Jayapura Magapai beranikan dirinya untuk komunikasi pertama dengan wanita idamannya.
Magapai : ''Halo selamat sore, saya yang sempat ada minta ko pu nomor lewat teman Eko (untuk sms gadis itu).
Maria : ''Ohh iyaa wan.''Jawab gadis itu.
Eko : ''Perkenalkan z pu magapai.''
Maria : ''Ohh iyaa wan (sekali lagi jawab gadis itu).
Magapai : ''Klo boleh tahu ko pu nama siapa ee wan?'' (Tanya Magapai, diikuti dengan rasa cemas,takut hingga dibanjiri keringat hehehe).
Maria : ''Wan z pu nama Maria.''
Magapai : ''Ohh iyaa ko asal dari manakah klo boleh tahu?''
Maria : ''z asal dari wamena.''
Keseringan chat diWhatsApp membuat magapai percaya bahwa sesungguhnya Maria ialah wanita yang tenang dan baik.Hari berganti hari banyak kesibukan kampus maupun luar kampus yang membuat Magapai menghabiskan waktu.Chat Maria jika lagi santai dan diwaktu yang pas.Dibawah langit holandia yakni Jayapura Magapai menaruh harapan yang besar bahwa suatu saat Maria akan menjadi miliknya, karena bagi Magapai Maria ialah sosok wanita kedua yang telah berhasil membuat nyaman hatinya setelah mamanya.Setiap kali Magapai bertemu dengan Maria hati magapai selalu berdebar Magapai ingin mengungkapkan perasaannya namun selalu diwaktu yang tidak cocok.Magapai sudah benar-benar hanyut dalam arus cinta yang tak terkendalikan,kini komunikasi mereka lewat media sosial tidak seindah dulu lagi, Magapai sering chat melalui medsos namun tidak pernah dibalas.Hal ini membawa perasaan curiga,lapis khawatir yang muncul dihatinya hingga menimbulkan pertanyaan,kenapa Maria suu tramau balas z pu chat.''? Banyak pertanyaan yang terlintas di pikirannya semenjak Maria jarang balas chatnya di WhatsApp .Chat demi chat dikirim oleh Magapai untuk Maria namun tidak pernah dibalas hanya dilihat,dibaca dan dibiarkan. Telpon juga tapi tidak pernah diangkat, berbagai cara dilakukan untuk memastikan keberadaan Maria hingga kini Magapai harus menanyakan Maria lewat teman terdekatnya Ata.
Magapai : ''halo Ata.''
Ata : ''juga yuma.''
Magapai : '' Ata Maria de di asrama baik-baik saja ka.''?
Ata : ''Ihh Yuma ko tra tanya dia langsung bru.''?
Magapai : ''Ata Maria de suu tra balas z pu chat di WA alee.''
Ata : ''Mungkin de lagi malas.''
Jawaban Ata membuat Magapai pikiran dan sakit hati,tapi itu tidak patahkan semangatnya untuk mencari tahu keberadaan Maria dan alasan kenapa Maria tidak mau balas chatnya.Dibawah teriknya matahari menyinari bumi west Papua Magapai pulang dari kampus dan lagi terbaring ditempat tidurnya di asrama.Mendengar ada suara motor yang masuk melalui jalur samping asrama.
(Halo selamat siang.''Teriak keras dari luar)
Magapai : ''halo weee Daga ko dari mana.''?
Daga : ''kawan z dari rumah nii. Bahh kawan ko lagi pikir sesuatu ka?'' (temannya Daga mengetahui Magapai dari ekspresi wajah).
Magapai : ''Adoh demi kawan seperti begitu sudah.''
Setelah Magapai ceritakan semuanya kepada temannya, Dagapun ingin membantu Magapai, kebetulan pacarnya Daga seasrama dengan Maria.Magapai yang putus asa kini mulai sedikit bahagia.Waktu terus berlalu angin malam memboncengi sedikit hujan membawa dingin dari alam, menusuk hingga ke dalam tubuh.Dihari itu di depan asrama yang bangunannya sudah tidak layak dihuni Magapai mendapat telepon dari temannya Daga.
Daga : "Halo yuma.'' (Sapa Daga).
Magapai : ''Halo Daga.''
Daga : ''Yuma z mau kastau Maria pu jawaban nii.''
Magapai : ''Apa Daga Maria bilang apa,'' (dengan wajah yang penuh harapan akan jawaban).
Daga : ''Z pu pacar suu bilang sama Maria kenapa ko suu tra pernah balas Magapai pu chat,bru Maria balas, kami dua sering chat di WA tapi sekarang z su malas, karna de biasa minum, tidak kuliah baik, tempat tinggal saja tidak jelas.'' (Tutur Daga Sore itu).
Mendengar jawabannya membuat Magapai pata hati,sedih lapis putus asa,Magapai hanya pikir dalam hatinya bahwa ''ohhh benar z nii tra pu motor,yang bisa ajak de jalan-jalan jadi de tra mau z, z lupa klo z nii punya keluarga ekonomi yang lemah jadi pantas klo de tra mau z, aduhh demi z lupa klo z mau makan di tanah rantau saja susah apalagi mau belikan de pu kesukaan sangat tidak mungkin,jadi pantas Maria tra mau z. Ini menjadi pelajaran kalau wanita yang kita suka dan cinta tak harus dimiliki pikir Magapai sambil menundukan kepala.''
Sumber: cerita diambil dari kisah nyata penulis (non fiksi)
Penulis adalah Mahasiswa Papua di Surabaya
0 comments:
Posting Komentar