Kamis, 08 September 2022

JAVAN DAN LITA

(Foto Ilustrasi Senja)

Lita : "Sayang, apapun yang terjadi z tetap  cinta ko." (Tutur Lita, sore itu disamping kiri auditorium Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ).)

(Javan mulai menaikan tangannya menghapus air mata Lita yang mulai berjatuhan membasahi tanah pertumpahan darah).

Javan : ''Sayang z juga demikian." (Sambil  menghapus air mata Lita.Sunset, mulai  membawa matahari, hingga gelapkan  langit  Papua negri pertumpahan darah, gelap mulai menghampiri mereka).

Lita : ''sayang suu mulai malam nii, z pulang  dulu  ee, Kami puu asrama pintu tutup jam delapan malam jadi."

Javan : '' ohh  sayang  benar, jalan  suu z  juga  sekalian  mau pulang  ke Asrama Nabire jadi."

    Mereka lekas pergi tinggalkan  kampus  hijau  itu, perbincangan singkat  tadi  masih  terbayang di benak Javan.Hingga sesampai di asrama,Javan mulai  berjanji  bahwa  akan  setia  sama  Lita, gadis yang  sempat  menggetarkan hatinya.Waktu  terus  berlalu,berhubungan  Lita  dan Javan sekampus, mereka sering ketemu  dikampus.Namun, karena kesibukan  kampus  dan lainnya mereka jarang  untuk  berbicara lama apalagi jalan berduaan. Setiap pagi Javan bersedia jalan kaki  melintasi  2,2km jaraknya untuk sampai  di  kampus  guna menyelesaikan  kewajibannya  sebagai Mahasiswa.Selain itu juga,Javan sering  luangkan  waktu  tigapuluh menit  hingga  satu  jam  untuk  menunggu Lita,yaa syukur-syukur kalau  Lita ke kampus kalau tidak yaa tahan  rasa  rindu  yang makin hari makin membara  dan resahkan hati. Mereka  sering  kasih kabar hanya lewat media sosial dan sering  jalan  kalau ada  kesempatan.Tapi itu tidak menjadi  hambatan bagi Javan, untuk gadis yang didambahkannya.Waktu  terus berlalu,tidak terasa empat tahun berlalu  kini  Lita telah wisuda.

Javan : "Sayang, cinta,  hormat ahh demi, selamat  eee atas wisudanya tetap jadi Lita yang  z kenal,tetap andalkan Tuhan  dalam segala hal,ingat sayang jadi orang yang  berguna bagi Tuhan, orang tua, dan orang lain." (Tutur Javan sambil menggenggam tangannya sambil berikan bunga dan pelukan dengan penuh kehangatan).

Lita : ''Say  makasih eee." (jawab Lita sambil  menangis  dan memeluk Javan, lelaki  yang  berhasil merebut hatinya.

    Hari  berganti  hari, musim  berganti  musim,  tapi tidak merubah perasaan Lita dan Javan, mereka hidup dengan  kasih, sayang, cinta dan saling percaya  antara mereka.

Javan : ''Sayang  tong  suu jalani  hubungan lama nii, z mau kasih kenal ko deng z pu ortu nii, gimana."?

Lita : ''Bisa sayang,kapan."?

Javan : ''Sayang liburan nii nanti tong  jalan ke z puu ortu di kampung."

Lita  ''Ok sayang."

    Desember  telah  tiba  Javan dan  Lita  berangkat menggunakan kapal laut. sesampai di kampung Javan mulai  kenalkan Lita dengan orangtuanya:

Javan : '' mama  selamat  sore." (tegur  Javan sambil mengetok pintu).

Mama : ''Javan ko suu tiba." (sambil menangis karena rindu untuk anaknya,  sudah  terbalas dengan kedatangannya).

Javan : '' Mama kenalkan ini z pu pacar."

Mama : '' halo anak mari masuk, anak punya  nama  siapa."?

Lita : ''mama anak punya nama Lita."

    Lita  dan  Javan  habiskan  libur  panjang  bersama  orangtuannya  di kampung dan  kini  mereka  harus  kembali  ke Jayapura,  kota  dimana  mereka  mengukir  banyak  kisa di sana.

    Sesampai di Jayapura, karena desakan  dari  kampus untuk Javan harus selesai  kuliah dalam waktu dekat, Javan  mulai  fokus kuliahnya.Karena banyak tugas  yang harus diselesaikan Javanpun jarang  kasih kabar untuk kekasihnya Lita. Dibawah rembulan malam kota Jayapura, Javan menelpon Lita namun, nomornya  tidak aktif. Berbagai cara  melalui  media sosial dilakukan untuk mengetahui  keberadaan Lita namun tidak ada  reaksi yang  memuaskan.Besoknya Javan pergi  ke tempat tinggal Lita namun, Lita  tidak  ada. Javan  pikiran, hingga  tidak  tidur  semalam karena memikirkan Lita. Waktu  terus berlalu, telah  tiba  harinya  dimana  Javan  menggunakan  toga.Banyak  selamat  diucapkan oleh keluarganya  juga  kawan-kawannya  untuk  wisudanya.Berhubungan dengan orangtuanya yang tidak bisa hadir karena  sudah tua tidak  bisa  jalan jahu.Javan  sangat mengharapkan kedatangan Lita, Javan coba menelpon Lita namun, nomornya tidak aktif.

Javan : "Sayang  z  wisuda hari ini." (sms Javan untuk Lita. Namun,  tidak  ada jawaban  dari  Lita). "Tuhan  jaga  Lita  diwaktu z tidak  bersamanya." (pikir  Javan  sambil  menundukan  kepala).

Bast : ''Halo kaka Javan selamat  malam, mobil  fortuner  putih, kayanya  mobil  pejabat  begitu  berhenti  depan  Asrama sini  baru  dia bilang surat ini tolong kasih  kaka Javan."

Javan : ''ohhh makasih dik Bast, dik yang kasih  z  surat  itu  perempuan ka  laki-laki."?

Bast : ''perempuan kaka, kayanya  kaka punya  pacar  klo tidak salah."

Javan  membuka  surat  itu dan membacanya :

''Javan  mohon maaf sebelumnya, terimakasih  sudah  ada untuk  z selama 6 tahun. Awalnya  z pikir  ko datang hanya  ingin lampiaskan nafsu dan hilang.  Namun, z pu feeling salah, ko sudah  ajarkan  z supaya lebih dewasa dalam  menilai sesuatu, banyak suka dan duka  kita telah lewati bersama, di cela-cela itu  apa  yang jadi z pu kekurangan ko  lengkapi dan ko pu kekurangan z lengkapi. Secara tidak  sadar, ko sudah ajarkan z untuk menjadi  perempuan  dewasa. Javan  z minta  maaf  z  tidak bisa  lanjutkan hubungan lagi deng ko, z pu ortu dong  marah  z, dong tra  setuju kalo kita menikah, z  pu ortu dong  su jodohkan z deng  orang  lain. Maaf  javan, maaf demi.


Javan  hari ini  ko  wisuda to, selamat  eee, maaf  z tra bisa datang di ko pu  acara wisuda. ohh benar z hampir lupa besok datang  eee di z pu hari  pernikahan, surat  undangan z ada lampirkan di belakang. Nanti kalau pulang kampung salam  mama  eee, bilang  dari  teman  perempuan."

    Membaca  surat  tersebut  Javan  patah  hati  dan  sangat  sedih. Semacam kapas  yang  terbang  dibawah angin, mulai hari itu Javan  tidak punya arah langkah  yang  baik seperti sebelumnya.


    Lewat  beberapa bulan Javan ditemukan  dalam  keadaan tak bernyawa, didepan  sebuah ruko di daeah Padang Bulan Abepura Jayapura. Banyak  botol  minuman  berserahkan di sekitar mayat  Javan saat polisi datang ke tempat tersebut dan  membawa mayatnya, mereka  menemukan sebuah surat kecil  dengan  tulisan" Lita  ko tegah."

Cerita  Fiksi

Penulis adalah Mahasiswa Papua di Surabaya

0 comments:

Posting Komentar

Kontak

Jika anda ingin menghubungi kami atau ingin memberikan Kritik dan Saran, silahkan gunakan kontak dibawah ini:

Alamat:

Jl. Bratang Gede VI G No.29, Ngagelrejo-Wonokromo, Kota Surabaya

Telepon:

0813 - 4482 - 1198

Gmail :

ipmanapadodesby251@gmail.com

Facebook :

IPMANAPADODE SBY

Intagram:

IPMANAPADODE_SBY

Cari Blog Ini