Lita : "Sayang, apapun yang terjadi z tetap cinta ko." (Tutur Lita, sore itu disamping kiri auditorium Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ).)
(Javan mulai menaikan tangannya menghapus air mata Lita yang mulai berjatuhan membasahi tanah pertumpahan darah).
Javan : ''Sayang z juga demikian." (Sambil menghapus air mata Lita.Sunset, mulai membawa matahari, hingga gelapkan langit Papua negri pertumpahan darah, gelap mulai menghampiri mereka).
Lita : ''sayang suu mulai malam nii, z pulang dulu ee, Kami puu asrama pintu tutup jam delapan malam jadi."
Javan : '' ohh sayang benar, jalan suu z juga sekalian mau pulang ke Asrama Nabire jadi."
Mereka lekas pergi tinggalkan kampus hijau itu, perbincangan singkat tadi masih terbayang di benak Javan.Hingga sesampai di asrama,Javan mulai berjanji bahwa akan setia sama Lita, gadis yang sempat menggetarkan hatinya.Waktu terus berlalu,berhubungan Lita dan Javan sekampus, mereka sering ketemu dikampus.Namun, karena kesibukan kampus dan lainnya mereka jarang untuk berbicara lama apalagi jalan berduaan. Setiap pagi Javan bersedia jalan kaki melintasi 2,2km jaraknya untuk sampai di kampus guna menyelesaikan kewajibannya sebagai Mahasiswa.Selain itu juga,Javan sering luangkan waktu tigapuluh menit hingga satu jam untuk menunggu Lita,yaa syukur-syukur kalau Lita ke kampus kalau tidak yaa tahan rasa rindu yang makin hari makin membara dan resahkan hati. Mereka sering kasih kabar hanya lewat media sosial dan sering jalan kalau ada kesempatan.Tapi itu tidak menjadi hambatan bagi Javan, untuk gadis yang didambahkannya.Waktu terus berlalu,tidak terasa empat tahun berlalu kini Lita telah wisuda.
Javan : "Sayang, cinta, hormat ahh demi, selamat eee atas wisudanya tetap jadi Lita yang z kenal,tetap andalkan Tuhan dalam segala hal,ingat sayang jadi orang yang berguna bagi Tuhan, orang tua, dan orang lain." (Tutur Javan sambil menggenggam tangannya sambil berikan bunga dan pelukan dengan penuh kehangatan).
Lita : ''Say makasih eee." (jawab Lita sambil menangis dan memeluk Javan, lelaki yang berhasil merebut hatinya.
Hari berganti hari, musim berganti musim, tapi tidak merubah perasaan Lita dan Javan, mereka hidup dengan kasih, sayang, cinta dan saling percaya antara mereka.
Javan : ''Sayang tong suu jalani hubungan lama nii, z mau kasih kenal ko deng z pu ortu nii, gimana."?
Lita : ''Bisa sayang,kapan."?
Javan : ''Sayang liburan nii nanti tong jalan ke z puu ortu di kampung."
Lita ''Ok sayang."
Desember telah tiba Javan dan Lita berangkat menggunakan kapal laut. sesampai di kampung Javan mulai kenalkan Lita dengan orangtuanya:
Javan : '' mama selamat sore." (tegur Javan sambil mengetok pintu).
Mama : ''Javan ko suu tiba." (sambil menangis karena rindu untuk anaknya, sudah terbalas dengan kedatangannya).
Javan : '' Mama kenalkan ini z pu pacar."
Mama : '' halo anak mari masuk, anak punya nama siapa."?
Lita : ''mama anak punya nama Lita."
Lita dan Javan habiskan libur panjang bersama orangtuannya di kampung dan kini mereka harus kembali ke Jayapura, kota dimana mereka mengukir banyak kisa di sana.
Sesampai di Jayapura, karena desakan dari kampus untuk Javan harus selesai kuliah dalam waktu dekat, Javan mulai fokus kuliahnya.Karena banyak tugas yang harus diselesaikan Javanpun jarang kasih kabar untuk kekasihnya Lita. Dibawah rembulan malam kota Jayapura, Javan menelpon Lita namun, nomornya tidak aktif. Berbagai cara melalui media sosial dilakukan untuk mengetahui keberadaan Lita namun tidak ada reaksi yang memuaskan.Besoknya Javan pergi ke tempat tinggal Lita namun, Lita tidak ada. Javan pikiran, hingga tidak tidur semalam karena memikirkan Lita. Waktu terus berlalu, telah tiba harinya dimana Javan menggunakan toga.Banyak selamat diucapkan oleh keluarganya juga kawan-kawannya untuk wisudanya.Berhubungan dengan orangtuanya yang tidak bisa hadir karena sudah tua tidak bisa jalan jahu.Javan sangat mengharapkan kedatangan Lita, Javan coba menelpon Lita namun, nomornya tidak aktif.
Javan : "Sayang z wisuda hari ini." (sms Javan untuk Lita. Namun, tidak ada jawaban dari Lita). "Tuhan jaga Lita diwaktu z tidak bersamanya." (pikir Javan sambil menundukan kepala).
Bast : ''Halo kaka Javan selamat malam, mobil fortuner putih, kayanya mobil pejabat begitu berhenti depan Asrama sini baru dia bilang surat ini tolong kasih kaka Javan."
Javan : ''ohhh makasih dik Bast, dik yang kasih z surat itu perempuan ka laki-laki."?
Bast : ''perempuan kaka, kayanya kaka punya pacar klo tidak salah."
Javan membuka surat itu dan membacanya :
''Javan mohon maaf sebelumnya, terimakasih sudah ada untuk z selama 6 tahun. Awalnya z pikir ko datang hanya ingin lampiaskan nafsu dan hilang. Namun, z pu feeling salah, ko sudah ajarkan z supaya lebih dewasa dalam menilai sesuatu, banyak suka dan duka kita telah lewati bersama, di cela-cela itu apa yang jadi z pu kekurangan ko lengkapi dan ko pu kekurangan z lengkapi. Secara tidak sadar, ko sudah ajarkan z untuk menjadi perempuan dewasa. Javan z minta maaf z tidak bisa lanjutkan hubungan lagi deng ko, z pu ortu dong marah z, dong tra setuju kalo kita menikah, z pu ortu dong su jodohkan z deng orang lain. Maaf javan, maaf demi.
Javan hari ini ko wisuda to, selamat eee, maaf z tra bisa datang di ko pu acara wisuda. ohh benar z hampir lupa besok datang eee di z pu hari pernikahan, surat undangan z ada lampirkan di belakang. Nanti kalau pulang kampung salam mama eee, bilang dari teman perempuan."
Membaca surat tersebut Javan patah hati dan sangat sedih. Semacam kapas yang terbang dibawah angin, mulai hari itu Javan tidak punya arah langkah yang baik seperti sebelumnya.
Lewat beberapa bulan Javan ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, didepan sebuah ruko di daeah Padang Bulan Abepura Jayapura. Banyak botol minuman berserahkan di sekitar mayat Javan saat polisi datang ke tempat tersebut dan membawa mayatnya, mereka menemukan sebuah surat kecil dengan tulisan" Lita ko tegah."
Cerita Fiksi
Penulis adalah Mahasiswa Papua di Surabaya
0 comments:
Posting Komentar