(Foto Ilustrasi Gambar BK) Oleh: Bung Mugi |
Negeriku terluka, begitu dalam luka
Darah mengalir, air mata membasahi
Luka-luka yang tak kunjung sembuh
Menjadi beban untuk setiap generasi
Dulu negeriku indah, subur dan makmur
Namun waktu berlalu, tangan-tangan jahat merajalela
Penindasan dan kejahatan menjadi seperti makanan sehari-hari
Negeriku terluka, tertindas oleh kekuasaan dan para elit-elit politik yang zalim
Kebebasan berbicara, hanyut dalam kebisuan
Tak ada lagi ruang bagi suara-suara kebenaran
Banyak rakyat bersuara, tak takut akan ancaman yang mengintai karena suara kebenaran
Negeriku terluka, terikat juga oleh keheningan yang mematikan
Rakyat tertindas terpinggirkan, terusir dari tanah kelahirannya
Sementara elit menikmati harta benda dengan kejam
Wajah-wajah lapar dan jahat menyelimuti sudut-sudut tanah papua
Negeriku terluka, meratap dalam kekerasan, kejahatan dan ketidakadilan yang tiada akhir
Namun aku percaya, negeriku punya jiwa yang kuat
Pada setiap luka, akan tumbuh benih perubahan dalam persatuan
Kita adalah harapan, untuk menyembuhkan negeri yang terluka
Bersama-sama, kita bangkit dan memperbaiki masa depan yang bebas
Negeriku terluka, tapi ia belum mati
Mari bersatu, memperjuangkan kemerdekaan yang sejati
Bersama-sama kita berjuang, mengobati hati negeri
Agar negeriku bangkit dan hidup dalam kebebasan dan harmoni.
0 comments:
Posting Komentar